Begitu Dapat Ide, Menumislah..!

Semangat..semangaatttt…!!

Malam ini entah apa yang akan saya tulis. Otak saya sedang error, tidak memiliki ide. Padahal siang tadi ada beberapa ide yang sempat yangkut di otak. Pikir saya nanti malam aja menulisnya, toh idenya juga nggak akan kemana – mana, masih tetap di kepala saya.
Rupanya saya keliru. Ide yang bersliweran siang tadi malam ini raib begitu saja. Apa karena malam minggu ya ..?
Duh, ide..! datanglah…aku ingin bermain – main denganmu..! Datanglah…datanglaahhh..!”

Penyesalan sepertinya memang selalu datang belakangan.( Kalau di depan namanya pendaftaran ,mas..!)
Coba siang tadi ide yang terlintas itu lekas saya tulis, mungkin sekarang tidak perlu lagi kebingungan mencari ide tulisan.

Saya berusaha menfokuskan pikiran, siapa tahu ada ide lain yang bisa dikembangkan menjadi tulisan. Yang terjadi kemudian malah panik. Apa sebaiknya saya copy paste tulisan orang lain lalu judulnya diubah sedikit agar kelihatan berbeda dari tulisan aslinya.? Ah, bukan ide bagus..Kalau mengcopy tulisan orang lain dalam situasi panik seperti sekarang, bisa – bisa kebablasan menjadi kebiasaan.
Bagi saya yang baru mulai belajar menulis (di blog), lebih baik saya menulis semampu dan sebisanya, dari pada harus mengcopy tulisan lain.
Dengan begitu, peluang untuk mengasah ketrampilan menulis lebih banyak, itu menurut saya.

Berkali – kali saya memikirkan kembali ide – ide tulisan yang telah raib tadi. Namun tetap sama saja. Tak ada satu pun ide yang tersisa. Mencari ide lain juga berakhir nihil. Mentok.
Sepertinya otak sedang tidak bersahabat dan kehilangan daya cipta untuk menghasilkan benih – benih kata untuk bahan postingan selanjutnya.
Apa sahabat blogger semua juga pernah mengalami keadaan seperti ini, tidak ada ide untuk dijadikan bahan tumisan…e eh..tulisan maksud saya…??

Sangat disayangkan ya ketika ada ide yang kita anggap menarik untuk dijadikan bahan tulisan /postingan di blog lalu hilang begitu saja sebelum sempat dikembangkan dan dituliskan.
Kadang tidak disangka ide datang begitu saja, tapi begitu dicari – cari nggak ketemu. Kalau pun ketemu, ada saja kesulitan untuk mengembangkannya menjadi tulisan.
Menulis memang tak semudah membaca tulisan yang telah jadi. Membaca tinggal mengikuti saja alur ceritanya. Sementara menulis butuh kejelian menemukan ide – ide cemerlang untuk dituangkan menjadi tulisan, membuat alur cerira agar pembaca bisa mengikuti alur yang ingin kita buat. Atau bisa juga kita menulis asal asalan tanpa alur dan membuat pembaca bingung.
Lebih nyaman menjadi penikmat tulisan orang lain. Tinggal baca. Beres.! Benar begitu, sob..?

Ah.!……Sudah pukul 22.30 Waktu Indonesia Barat.Sebelum deadline…Saya masih belum juga menemukan ide untuk dijadikan postingan…

Tapi betulkah bahwa kita..e eh saya ding, sebenarnya tidak punya ide…?
Setelah saya hayati secara seksama dan dalam tempo yang sesingkat – singkatnya….dari pengalaman saya barusan, saya mendapat wangsit bahwa sebenarnya bukannya tidak ada ide untuk dijadikan bahan tulisan, masalahnya adalah tidak bisa mengembangkan ide menjadi sebuah tulisan. Seringkali terjadi mengalami kebuntuan ketika ingin menuangkan ide – ide tersebut. Bingung memulainya darimana dan bahasa apa yang akan digunakan.

Sebuah ide bisa muncul kapan saja dan di mana saja. Apa yang kita baca, lihat, dengar, atau sentuh dan sebagainya acapkali menjadi inspirasi dan memunculkan sebuah ide. Ide yang muncul ini harus diperhatikan. Jangan sampai ide tersebut lalu hilang begitu saja. Ide tersebut merupakan modal untuk menghasilkan sebuah karya dalam bentuk tulisan. Membiarkan begitu saja sebuah ide yang muncul berarti kehilangan momen untuk menulis… Jadi, menurut wangsit yang saya terima tadi….
Walaupun hanya dalam bentuk sebaris kalimat, begitu muncul ide, maka menumislah…..e eh..menulislah…! maksudnya.

met malam.

28 Desember 2013

29 responses

  1. Intinya adalah semangat untuk menulis Sis, ini yang ngga boleh padam. Jadikan aktivitas menulis sebagai satu hal yang menyenangkan karena dengan begitu kita tetap akan semangat untuk menulis. Salam persahabatan… πŸ™‚

    Suka

    1. bener ya, Mas. kalau semangat buat menulis nggak ada, meskipun banyak ide tetap aja nggak menulis.
      mudah2an tetep semangat untuk terus saling menyemangati sesama blogger terutama yg masih belajar sepwrti saya dan terima kasih untuk masukan serta kunjungannya ke kandang ini,

      salam persohibloggeran dari Sintang.

      *btw, saya bukan Sis tapi Brosis …hehee

      Suka

  2. […] Musuh yang pertama adalah malas. Waktu pertama kali membuat blog semangat menggebu – gebu, semangat untuk mengunjungi blog, semangat membuat postingan. Lama – lama mulai jenuh dan menjadi malas, terutama malas menulis postingan. […]

    Suka

  3. Kesalahannya adalah saat siang, kita membiarkan ide baru masuk dan berkembang dalam otak sehingga ide sebelumnya akan tertimpa. Coba deh kalao udah menemukan satu ide, ide lain di tahan dulu atau jangan dipikirkan dulu. Sehingga sampai saatnya menulis hanya ada satu ide.

    Suka

    1. tips baru nih, mas. matur nuwun, ya..
      biasanya memang begitu, terlalu banyak ide yang ingin dikembangkan jadinya malah bingung mana yg akan ditulis duluan.

      Suka

  4. Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Zainal….

    Memang tidak dinafikan kesukaran meraih ide disebabkan kelalaian kita untuk mencatat sesuatu yang sedang difikirkan saat itu kerana kita beranggapan kotak memori (otak) kita bisa menyimpan segala data. Tetapi otak tidak sama dengan memori komputer. Lalu hilangkah segala yang difikirkan sehinga sukar ditemui semula. Sebaiknya, menulis yang mudah adalah merujuk kepada pengalaman yang kita lalui.

    Contohnya sudah mas Zainal akui sendiri melalui tulis di atas. Bukankah jadi mudah dan santai apabila menceritakan pengalaman sukarnya mencari ide yang akhirnya ide jadi mencurah-curah tanpa disedari hingga untuk mencari titik noktahnya jadi sukar pula.

    Salut ya dan 4 jempol dari saya kerana dilihat setiap tulisan mas Zainal sudah bisa mengajak pembaca bersama-sama dalam situasi tersebut.

    Salam sejahtera dari Sarikei, Sarawak. πŸ˜€

    Suka

    1. wa’alikum salam wr.wb.

      Terima kasih untuk kunjungan dan 4 jempolnya yg membuat saya tersanjung, namun itu semua terlalu berlebihan bagi seseorang yg baru mengenal dunia tulis menulis seperti saya. Mudah2an itu jadi motivasi buat saya agar lebih giat lagi dalam belajar menulis.

      Saya banyak belajar dari teman2 blogger yg telah lebih dulu berkecimpung dalam dunia blogging, salah satunya Mbak Siti Fatimah sendiri. Bahkan salah satu postingan mbak Siti tentang memberi komentar panjang sampai sekarang saya jadikan saved pages di browser yg saya gunakan. Saya begitu terkesan dengan tulisan tersebut, ternyata memang benar apa yang telah mbak Siti uraikan dalam postingan tentang menulis komentar dengan panjang, saya telah rasakan sendiri.
      Setiap kali memberi komentar di blog teman sebisa mungkin saya usahakan agak panjang sesuai dan sesuai tema tulisan, ya..walaupun tidak selalu begitu, kalau sekiranya tidak begitu mengerti dwngan topik postingannya saya memilih menjadi silent rider saja.

      Saya salut dengan mbak Siti yang selalu memberi komentar dengan panjang ketika mengunjungi suatu blog. Dan terus terang, setiap kali berkunjung di blog mbak Siti saya selalu merasa tertantang utk memberi komentar secara panjang. Mungkin karena pengaruh tulisan2 mbak Siti yg mengesankan.

      Sekali lagi saya ucapkan terima kasih dan salam sejahtera juga dari Sintang untuk mbak Siti..

      Suka

      1. Alhamdulillah wa syukrulillah, jika ada postingan saya yang dapat memberi manfaat kepada mas Zainal. Malah rasa dihargai apabila ia di bookmark. Memang tidak ramai yang mahu menulis komentar dengan panjang dengan pelbagai alasan yang tersendiri dan tentunya mereka lebih memahami.

        Saya juga demikian sama di awal pembikinan blog dan mencari ide menulis. Lalu saya mengasah potensi dengan membaca postingan para blogger keseluruhannya untuk mencari apa yang ingin mereka kongsikan kepada kita. Di sini, saya memulai langkah menulis komentar dengan panjang sebagai usaha memantapkan pemikiran dan perkataan. Tidak rugi kita berbagi ilmu dan bertukar fikiran. Malah menjadikan bahasa kita kian baik dan tersusun.

        Terima kasih atas apresiasi mas Zainal. Ayuhh… menulislah denan gembira dan senang hati, apa yang difikirkan tanpa perlu merasa susah mencari apa yang mahu ditulis. santai sahaja. itu lebih meringankan susur kata dijalin dengan mudah. Insya Allah.

        Salam takzim dari Sarikei, Sarawak. πŸ˜€

        Suka

  5. akhirnya menumis juga kan
    semangat πŸ™‚

    Suka

    1. eh, ada juragan buku…
      iya Kang Haris…selain ide semangat juga perlu rupanya, kalau cuma ide nggak ada semangat malah nggak numis numis…

      terima kasih sudah berkunjung, Kang Haris. mudah2an saya ketularan semangatnya biar bisa menulis seperti Kang Haris..

      Suka

  6. gue sih kalau dapet ide, langsung buat note aja di hp.. biasa nya sih ide buat nulis cerpen atau ngelanjutin novel.. emang sih, kalau dibiarkan begitu aja, bisa2 ide nya ilang. πŸ˜€

    Suka

    1. jadi , jangan biarkan ide berlalu begitu saja ya. kalau nggak segera ditangkap ide yang muncul sering hilang

      Suka

  7. Sering cuntel di depan PC …maklum emak2 πŸ˜€

    Suka

    1. saya juga sering cuntel di depan emak…maklum bapak2…(lho..???) hehee..

      Suka

  8. Saya biasanya dapet ide nulis saat di kamar mandi, hahaha, jadi susah nulisnya. Kadang terlewat begitu saja, baru malamnya saya bisa nulis.

    Suka

    1. ide di kamar mandi itu kan paling mudah untuk di tulis…tinggal tulis aja..” basah..basah..basah..seluruh tubuhku…!! ah..ah..ah…seminggu mandi sekali…

      Suka

  9. Saya kadang juga punya ide, tapi begitu ngadep laptop… malah bingung mau nulis apa πŸ˜€

    Suka

    1. pernah mengalami juga ya..? kehilangan ide yg ingin ditulis..

      kalau sudah bingung gitu terus ngadepin laptopnya pa ngadep tembok, bro..? hehehe…kali aja idenya dicaplok cicak…

      Suka

  10. die khan byk khan berseliweran di depan mata hihihi

    Suka

    1. kiro2 nggarai kelilipen neng mripat po ora yo, mbak..??

      hehehe…

      Suka

  11. Gak ada ide aja jadi tulisan…hehehe..keren ah

    Suka

    1. wouuwww..sekeren penulisnya dong ….hehehe..

      Suka

  12. Kalo saya pake aplikasi di handphone untuk mencatat ide-ide yang muncul. Tinggal dilihat lagi trus tinggal elaborasi saja. Hehehe.

    Suka

    1. tosss, mas. tapi ngomong2 elaborasi tu apa ya..??

      Suka

      1. dijabarkan gitu Mas. Hehehe

        Suka

      2. ooooo…! [mlongo mode on]
        makasih ya mas, soale saya bener2 nggak tahu istilah2 ‘asing’ berikut artinya.. maklumlah wong ndeso, tapi nggak ndeso2 amat sih…hehee..

        Suka

  13. kalau ide bersliweran, baiknya ditangkap dulu bro, dicatat judulnya di hp πŸ™‚ setelah itu baru dikembangkan dalam bentuk tulisan. itu yang pernah saya lakukan. jadi ada buku catatan ide atau kebun ide πŸ™‚

    Suka

    1. saya juga begitu mas, setiap kali ada ide saya tulis terlebih dahulu di colornote notepad yg ada di hp, masalahnya kadang pas lagi nggak bawa hp eee…ada ide yg menarik didapat.. susah payah nyimpen di memory otak malah idenya ngabar begitu udah siap menulis..seringnya lupa ide yg didapat..

      Suka

Tinggalkan komentar