Calon Anggota DPRD dari Partai BloggerTop

Sudah tahu semua kan, nanti tanggal 9 April 2014 negeri kita tercintah akan menggelar pemilu legislatif, dan akan disusul kemudian dengan pemilu presiden. Itu artinya Tahun 2014 akan menjadi tahun pergantian politik, dimana segenap media massa, energi, pikiran,perhatian dan tenaga akan banyak tercurah ke sana. Walaupun saya nggak paham politik, karena pahamnya saya, kalau pemilu itu berarti disuruh mencoblos kertas suara terus dimasukkan ke dalam kotak kayak celengan gitu.
Tapi boleh dong, saya mengungkapkan isi hati daripada jadi uneg – uneg yang bisa menimbulkan jerawat batu.? Sekalian numpang pasang baliho, mumpung suasana kampanye siapa tahu bisa menembus bursa calon anggota DPRD… hahahaaa…

-eh..keyen nggak cihh baliho saiyah..?? pada nyoblos lho ya..??

Eh, jangan lupa lho ya buat memilih saiyah supaya jadi anggota Dewan Blogger Ngetop se-Dunia..Caranya gampang kok, tinggal ketik REG [spasi] PRETTTT kirim ke nomor sekian sekian….dan ada gambar asem sama penthungan yang tersedia buat seratus pengirim pertama yang beruntung. hehehe……(°_°)

Oke, kemaren kan sudah terbukti siapa anggota dewan yang baik dan benar – benar memperjuangkan aspirasi rakyat dan mana anggota dewan yang cuma jadi tikus menggerogoti uang negara.
Pastinya banyak diantara kita yang sudah berkurang rasa kepercayaannya terhadap para wakil rakyat, tapi jangan pernah deh kepikiran buat golput atau nggak mencoblos.
Kasian kan pemerintah yang sudah banyak mengeluarkan dana hingga trilyunan rupiah buat menggelar pesta coblos mencoblos ini. Sayang kan, kalau dana trilyunan itu terbuang percuma nggak ada hasilnya karena banyak yang mencoblos..? Apa nggak memalukan hanya karena nggak ada yang mencoblos terus pemerintah nggak mau menggelar pemilu lagi dan akhirnya daripada pusing – pusing uang yang trilyunan rupiah itu digunakan saja buat menyewa anggota dewan dari negara lain..?? Kebayang nggak sih kalau itu sampai terjadi..?
Mau ditaroh dimana wajah …eh eh muka ding..kita yang cakep-cakep, cantik- cantik, dan ganteng-ganteng ini…??
Maap maap…tulisannya agak OOT, cuma dikit kok.. Nggak ada yang alergi kan..??

Nggak terasa siklus lima tahunan yang katanya pesta demokrasi itu sudah semakin dekat. Dan sekarang sudah mulai terlihat kemeriahannya. Sesuailah dengan namanya pesta demokrasi, dimana – mana yang namanya pesta tentu identik dengan kemeriahan. Begitu juga pesta demokrasi. Lihat saja,  jalan – jalan mulai dipenuhi bendera warna – warni. Gambar – gambar berupa foto – foto para caleg dari yang tua, muda, ganteng, cantik [ada yang seksi nggak sih..?). Baliho dan spanduk – spanduk, serta poster berbagai ukuran, dari yang kecil sampai berukuran besar bertebaran di pinggir – pinggir jalan. Masing – masing memiliki slogan dan jargon berbeda tetapi inti pesannya tetap sama : “Jangan lupa coblos saya…”
Dengan berbagai latar belakang status sosial, profesi dan pendidikan ,berikut sederet gelar sosial maupun gelar akademis dan gelar kebangsawanan para calon anggota legislatif (caleg) ini semakin giat menggalang simpati dan dukungan agar dapat meraih suara sebanyak – banyaknya untuk satu kursi panas di gedung dewan.

Seperti di provinsi lainnya di Indonesia, caleg DPRD provinsi Kalimantan Barat periode 2014-2019 juga kian santer ‘menjual diri’ agar terpilih sebagai wakil rakyat. Berbagai upaya kampanye pun dilakukan para caleg Kalbar 2014. Menurut informasi yang saya baca di BLOGGER BORNEO NETWORK, dari jumlah 749 orang caleg Kalbar 2014 untuk DPRD I akan memperebutkan 65 kursi yang terbagi dalam 8 daerah pemilihan (DAPIL). Bisa dibayangkan bagaimana “panas”nya suhu persaingan antar caleg untuk mencapai tujuannya menjadi wakil rakyat.??

Menariknya,  info Blogger Borneo itu, ada salah satu caleg Kalbar 2014 yang juga seorang seniman. Dwi Bebek ,demikian panggilan akrabnya, caleg dari partai PKS ini dalam pemilu legislatif 2014 berharap dapat mewakili para seniman Kalbar khususnya dalam menyampaikan aspirasi serta dapat meraih satu kursi untuk seniman di gedung dewan.
Sepertinya sedang menjadi tren politik dimana banyak caleg dari kalangan artis, selebritis, dan yang menginjak ranah politik, menjadi bupati, anggota DPR, wakil gubernur, atau wakil bupati.
Walaupun hal itu sah – sah saja sebab setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk bisa berkiprah di dunia politik asal memenuhi syarat ketentuan yang ditetapkan undang – undang dan memiliki kemampuan yang layak.

Maaf ya, bukan berarti selebritis, artis, atau seniman tidak layak menjadi pejabat.Tetapi kalau saya pribadi berpendapat apa tidak lebih baik mereka tetap berada di bidangnya. Untuk kemudian mengembangkan seni dan budaya, melahirkan karya seni hebat yang bisa dinikmati jutaan orang. Atau membidani terlahirnya talenta – talenta baru di bidang seni.
Apakah benar bahwa derajat dan puncak karir seseorang harus menjadi pejabat..?? Apakah derajat seseorang diukur dengan tahta ? .Toh dengan tetap menjadi artis atau seniman mereka akan bisa tetap dikenang dan menjadi legenda. Bukankah berpolitik tidak berarti harus menjadi politikus atau menjadi bagian dari partai politik..? Bukankah tujuan dari melibatkan diri berpolitik agar menjadi penyambung lidah orang banyak supaya bisa orang lain bahagia, atau setidaknya bisa tahu dan merasakan apa yang orang lain inginkan..?
Andai saya seniman atau artis, saya akan lebih memilih tetap berada di bidangnya, dan berusaha sekuatnya mencatatkan diri sebagai legenda yang pantas dikenang bukan mencatatkan diri sebagai legenda yang pernah cacat, karena mencuri uang rakyat misalnya…

Coba kita tengok Iwan Fals atau Emha Ainun Najib (Cak Nun) mereka berpolitik tetapi tidak melibatkan diri menjadi politikus. Mereka bisa menginspirasi banyak orang dan membuat orang lain merasa senang/bahagia dengan keberadaan mereka sebagai seniman, dan saya yakin Iwan Fals, ataupun Cak Nun akan tetap dikenang dan menjadi legenda meski nyatanya mereka bukan politikus.
Maaf, sekali lagi apa yang saya katakan hanya suara pribadi saja. Namun begitu, saya tetap yakin dan percaya bahwa mereka yang mencalonkan diri menjadi caleg ,entah itu seniman ,artis, selebritis, atau siapa pun adalah orang – orang hebat dan memiliki kemampuan untuk menjadi pejabat. Olehnya itu, sudah sepatutnya sebagai warga negara yang baik, mari kita hargai usaha pemerintah untuk memperbaiki negara ini dengan memberikan suara kita dalam pemilu.

Terlepas dari siapa apa latar belakangnya, pilihlah caleg yang benar – benar pas di hati, yang memang mewakili visi kita buat ke depannya. Yang terpenting, selain harus pintar juga memiliki jiwa besar dan kerelaan berkorban untuk rakyatnya.. Sudah banyak orang pintar, tapi sedikit sekali yang bermoral. Sudah banyak orang yang hanya sibuk mengurusi moral orang lain, tetapi lupa memperbaiki moralnya sendiri.
Menjadi golput tanpa memberikan suara dalam pemilu bukanlah satu pilihan bijak…karena dengan kita golput pun tidak akan menyelesaikan permasalahan yang terjadi dan sedang kita hadapi di negeri ini…
So, mari dukung pemerintah pada pemilu 9 April 2014 mendatang dan jangan pernah ada GOLPUT di antara kita…..

Salam.