Monthly Archives: Oktober, 2013

Biar Semangat Hidup Bangkit Kembali

Saya kagum dengan beberapa orang yang saya jumpai dan begitu bersemangat dalam bekerja dan menjalani hidupnya. Sepertinya mereka tidak pernah merasa putus asa, hatinya selalu segar dengan semangat yang berkobar – kobar, penuh cita – cita dan siap bekerja keras dalam usahanya untuk meraih cita – citanya tersebut. Entah bagaimana mereka bisa begitu bersemangat dalam menjalani hidup padahal kalau ditinjau lebih jauh dan lebih dalam, mereka juga memikul beban hidup yang tidak ringan. Saya bandingkan dengan diri sendiri yang sering loyo, putus asa dan kurang semangat,saya merasa tidak ada artinya, tidak berguna dan semakin kerdil saja.

Saya juga menginginkan memiliki jiwa yang hidup, kuat dan teguh, Hati yang segar dengan semangat yang berkobar – kobar, Dan ingin mengubah jiwa yang pernah putus asa menjadi jiwa selalu merindukan tercapainya cita – cita. Selalu bekerja keras dalam usaha mencapai semua cita – cita yang diidamkan. Jauh dari bermalas – malasan, pesimistis, dan senantiasa percaya diri bahwa  ketika ada masalah pasti ada hikmah dan jalan keluarnya.

Beberapa kali saya terlibat obrolan dengan teman yang hidupnya sudah jauh lebih baik dari saya. Secara ekonomi juga sudah bisa dibilang mapan, semangatnya dalam melakukan pekerjaan juga patut diacungi jempol. Secara pribadi saya anggap hidup mereka sudah sukses, walaupun ukuran sukses itu sebenarnya relatif. Saya menganggapnya sukses belum tentu yang bersangkutan merasa telah sukses. Barangkali penilaian ukuran sukses tidaknya seseorang menurut saya ini keliru, sebab saya menganggap seseorang dikatakan sukses apabila apa yang dia inginkan dapat tercapai.

Saya sering menanyakan bagaimana agar semangat hidup bangkit kembali dan berusaha menjadi lebih baik…?  Beberapa teman yang saya anggap memiliki semangat tinggi dalam hidup itu rata – rata memberikan jawaban yang hampir sama , yaitu : lakoni wae..! ( Jalani saja..!) . Manusia hanya tinggal menjalani apa yang sudah digariskan dan tertulis pada lembaran – lembaran takdir. Kita hanya bisa berusaha ,berikhtiar dan berdoa untuk mengubah nasib sebab Tuhan tidak akan
merubah keadaan seseorang jika orang tersebut tidak berusaha untuk mengubah nasibnya sendiri.

Tentu saja dalam usaha untuk merubah nasib itu perlu bekerja , yang juga sama – sama perlu dan butuh semangat kerja keras. Mungkin ada selain saya yang ingin bertanya , bagaimana supaya memiliki semangat dalam bekerja…??
Jawabannya ternyata sederhana dan sepele saja : Just do it..! Lakukan saja sekarang dan jangan menunggu datangnya semangat baru  mulai bekerja.
Seringkali saya tidak berusaha memahami bahwa semangat akan datang dan semakin besar bersamaan dengan saat melakukan pekerjaan tersebut. Semangat bekerja sering muncul bukan sebelum memulai pekerjaan itu, tapi bersamaan saat pekerjaan itu sudah dilakukan.
Memang kalau terus menunggu datangnya semangat, entah kapan pekerjaan akan dilakukan, sebab sulit membangkitkan semangat sementara pikiran sudah terlanjur dijejali dengan berbagai hal negatif sebelum melakukan pekerjaan. Rahasianya memang harus : Just do it !

Rasanya norak sekali kalau saya berbicara seolah saya adalah seorang motivator handal, saya tidak bermaksud mengajari atau mengajak siapapun kecuali diri saya sendiri. Saya sedang butuh motivasi diri agar lebih semangat lagi, biar semangat hidup saya bangkit kembali. Lebih tepatnya biar semangat hidupnya muncul dan terbangun dari tidur. Saya menyadari betapa selama ini sering berada dalam ketiadaan semangat, selalu takut dengan bayang – bayang kegagalan padahal belum mencoba berbuat sama sekali. Sudah saatnya untuk memulai hidup dengan semangat baru dan berusaha menjadi lebih baik. Kalau tidak sekarang kapan lagi. Lebih baik melangkah setapak demi setapak meski terseok dan tertatih daripada langkah tegap tapi jalan ditempat. Saya harus segera berbenah dan apa yang ingin saya kerjakan harus : just do it..!

Hambatan Menulis di Blog

Saya tahu, sudah sering dijumpai tulisan – tulisan bertema sama seperti tulisan saya ini. Isi dan maksudnya juga tidak akan jauh berbeda : rintihan blogger pemula yang baru mengenal dunia penulisan. Tetapi saya ingin menulisnya lagi dengan bahasa saya seperti yang dirasakan dan dialami sejauh ini.

Menulis di blog telah memberi saya kesempatan untuk bertemu dan mengenal banyak sahabat dari seluruh penjuru bumi. Papan maya ini telah mengenalkan kepada saya untuk belajar menulis, menulis, dan menulis. Sebuah hobby baru yang semakin saya sukai dan tentu saja ini juga menjadi sebuah pengalaman baru yang berharga dalam hidup saya. Betapa menulis melalui blog telah memberi ruang untuk belajar mengenali lebih jauh diri saya sendiri, bertukar fikiran dengan orang lain, belajar berpendapat,  belajar berbicara dan menggali lebih banyak ide yang jarang saya lakukan sebelumnya.

Menulis di blog juga telah memberi kesan tersendiri dalam diri saya terutama ketika mencurahkan ide atau sekedar menyampaikan unek – unek perasaan saja. Namun,  sebagai seorang pemula masih banyak menemui hambatan yang dialami dan rasakan ketika keinginan menulis ingin dipraktekkan.

1. Kurang percaya diri

Kurang percaya diri merupakan hambatan terbesar saya saat ingin menulis posting di blog. Saya selalu merasa posting saya tidak layak untuk diterbitkan dan dibaca oleh orang lain dan khalayak ramai. Rasanya norak dan kampungan sekali ketika tulisan – tulisan yang telah dibuat itu saya baca kembali.
Terus terang saja, saya juga tidak percaya diri dan demam panggung jika harus berbicara di depan orang ramai. Mungkin hal ini pula yang menyebabkan rasa tidak percaya diri itu muncul ketika harus berbicara melalui media lain : media tulisan.

2. Tidak Pandai merangkai kata.

Hambatan lain saat ingin menulis adalah tidak pandai merangkai kata – kata yang indah sehingga terjalin satu kalimat yang enak dibaca, tidak mbulet, sehingga memberi kesan bagi pembaca.  Masalah satu ini juga acapkali menimbulkan perasaan kurang percaya diri seperti pada poin pertama di atas. Bahasa dan cara bertutur yang tidak fasih, tidak runtut, dan serampangan seakan menjadi menu utama pada setiap tulisan saya.

Saya kagum dengan tulisan – tulisan di blog lain yang begitu nyaman dibaca, jelas, runtut, dan membuat betah pembaca untuk tetap melanjutkan membaca setiap sajian mereka hingga tuntas. Bahasa dan cara bertutur yang begitu baik, ringan dan indah, namun memberi kesan dan manfaat sehingga selalu dinantikan tulisan – tulisan mereka berikutnya.
Saya tidak tahu bagaimana cara mereka – para blogger yang mengagumkan itu bisa menulis posting yang kalimat demi kalimat seakan mengalir begitu saja seperti air sungai yang mengalir. Jalinan kata – katanya begitu hidup, menghadirkan sajian buah – buah ranum ide – ide cemerlang. Membacanya tidak lekas bosan dan memberi pencerahan berpikir.

Setiap kali akan menulis saya bingung untuk memulainya darimana, apa yang harus pertama kali ditulis. Rasanya selalu tidak pas saja pilihan kata yang saya tulis. Ini salah, itu salah. Ujung – ujungnya hapus lagi, hapus lagi,  dan hapus lagi. Alih – alih ingin membuat satu paragraf sebaris kalimat pun tak kunjung selesai.

3. Jarang bisa online.

Kendala lain yang saya alami saat ini adalah jarang memiliki waktu untuk online dan mengurusi kandang bubrah ini. Bukan berarti saya merasa sebagai blogger sungguhan yang profesional, tetapi justru sebagai seorang pemula / amatir yang seharusnya lebih banyak belajar dari para blogger lain.
Karena jarang bisa online, seringkali membuat saya merasa malas untuk menulis sebuah posting yang secara tidak langsung tentunya juga menjadi kesempatan mengasah kemampuan menulis menjadi lebih sedikit.
Sebenarnya saat offline pun kesempatan untuk belajar menulis tetap saya manfaatkan. Berbekal sebuah handphone sederhana yang dilengkapi fitur “catatan ” dan buku harian biasanya saya tetap belajar menulis. Entah kenapa justru pada saat off line itulah saya memiliki banyak ide untuk dijadikan bahan tulisan / posting. Saya merasa lebih pede untuk menulis apa saja.

Saya lebih sering berada di hutan dan jauh dari jangkauan signal GPRS. Jangankan untuk berinternet ria berkirim SMS saja harus berburu signal terlebih dahulu. Biasanya dua atau tiga bulan sekali saya baru turun gunung pulang ke kampung, berkumpul kembali dengan keluarga di rumah. Kesempatan saat di rumah selalu saya manfaatkan untuk membuka blog, membalas komentar para sahabat blogger, blogwalking, dan saya sempatkan untuk membaca satu dua postingan para sahabat blogger.

4. Nge – blog lewat handphone.

Dari awal pertama mulai mengenal internet dan memberanikan diri untuk belajar menulis blog saya belum pernah menggunakan komputer atau laptop. Semua saya lakukan dengan menggunakan handphone dan saya pelajari secara otodidak dari membaca buku – buku maupun artikel di internet. Apa yang telah  dibaca kemudian saya coba praktikkan.

Harap dimaklumi kalau dari berbagai sisi, baik tampilan, isi postingan dan sebagainya dari blog ini masih banyak kekurangan dan tidak nyaman dipandang. Disamping masih tahap belajar juga karena blog ini hanya dibuat melalui sebuah handphone.
Awalnya saya ngeblog lewat hp dengan aplikasi mopress, alhamdulillah sekarang sudah naik pangkat sedikit dengan aplikasi wordpress android.

Yang paling terasa sebagai hambatan ketika ngeblog lewat hp ialah cara pengetikan posting yang hanya menggunakan jempol. Selain lambat dan sering salah ketik juga berakibat jempol menjadi keriting ..(hehehe….!). Apalagi jika ingin menulis posting yang panjang, biasanya perlu dua atau tiga hari untuk menyelesaikannya, dan begitu akan melanjutkan ide yang sebelumnya akan ditulis sudah terbang entah kemana.
Sebenarnya bukan tidak ada keinginan untuk belajar menulis blog lewat komputer, kenyataannya selain belum bisa menggunakan juga karena tidak punya komputer / laptop di rumah.
Sebenarnya ngeblog lewat hp bukan sebuah hambatan untuk belajar membuat sebuah karya tulis, hanya saja sebagai manusia yang selalu merasa tidak puas, tentu saya menginginkan sarana yang dianggap lebih baik dan lebih mendukung. Tanpa mengabaikan kenyataan bahwa saya belum bisa menggunakan komputer dan harus belajar terlebih dahulu untuk bisa memanfaatkan salah satu hasil kemajuan teknologi ini, mudah – mudahan tidak menyurutkan niat dan semangat untuk belajar menulis, menulis, dan menulis. Asal diketahui saja, ngeblog lewat hp itu asyik lho..