Monthly Archives: Juni, 2012

Ilmu Yang Manfaat

“Bila seorang hamba telah
meninggal,maka terputuslah
segala amalannya, kecuali tiga
yaitu :sedekah jariyah atau ilmu
yang bermanfaat
(sepeninggalnya),atau anak sholeh yang mendoakan
kepadanya.” (HR.Muslim).
Hadist ini menjelaskan bahwa
setelah manusia meninggal maka
terputuslah segala amalannya-
kecuali 3 amalan tsb-yaitu : sedekah jariyah,ilmu yang
bermanfaat,dan anak soleh yang
mendoakan.
Marilah kita bersama sama
bertakwa kepada Allah dan saling
memahami masalah masalah agama. Sebab barangsiapa Allah
menghendaki kebaikan
baginya,Allah akan memberinya
pemahaman tentang agama.
Marilah kita mencari ilmu. Ilmu
adalah cahaya dan petunjuk,sedang kebodohan
adalah kegelapan,kesesatan,dan
kepayahan. Para Nabi tidak
mewariskan dirham atau emas
atau harta, tetapi mereka hanya
mewariskan ilmu. Betapa pentingnya ilmu dalam kehidupan
ini,segala urusan membutuhkan
ilmu. Dari membuat kue sampai
merakit pesawat ruang angkasa
perlu ilmu.Mau jadi dokter perlu
ilmu.Maka,selagi masih diberi kesempatan menghirup udara
bumi carilah ilmu.Sungguh betapa
pentingnya ilmu bagi setiap
muslim
yang menginginkan
kesejahteraan di dunia dan akherat.
“Barangsiapa menginginkan
kebahagiaan di dunia haruslah
mencapainya dengan ilmu.dan
orang yang menginginkan
kebahagiaan akherat haruslah pula dengan ilmu, dan
barangsiapa menginginkan
kebahagiaan di dunia dan di
akherat haruslah mencapainya
dengan ilmu.” Ilmu yang
bermanfaat di sini bukanlah setinggi apa jenjang
pendidikan yang kita raih namun
sejauh mana kemanfaatan dari
ilmu yang kita miliki bagi diri dan
masyarakat. Seorang tamatan
SMA yang mengabdikan diri dan waktunya untk mengajar mengaji
pada sebuah taman Pendidikan Al
Quran (TPA) bisa jadi lebih
bermanfaat dari seorang Ph D
yang hanya memikirkan diri
sendiri. Kita dituntut memiliki ilmu
sebanyak banyaknya dan
kemudian mengamalkan seluas
luasnya.Kita sangat dianjurkan
untuk menjadi seorang
pembelajar dan pengajar yang mencerahkan orang banyak.
Marilah kita pelajari ilmu,dan
mengamalkannya. Niscaya mana
baik kita akan dikenang orang
sepeninggal kita.Karena kesan
dan pesan serta pengaruh ilmu itu akan tetap ada meski ahlinya
telah meninggal. Lihat saja
ilmuwan ilmuwan muslim yang
karyanya hingga kini masih terus
digunaka sebagai sumber rujukan
pengetahuan. Buah dari pemikiran
mereka yang bermanfaat dan
berharga itulah kiranya yang
menemani tidur abadi mereka di
alam kubur dan mengalirkan
pahala terus menerus. Karya karya ilmiah mereka masih terus
hidup dan mengalir, mencerahkan
dan memberi manfaat untuk
orang banyak.
Belajar ilmu hendaklah untuk
ilmu, agar kita memperoleh berkah
dan memetik buahnya.Dan belajar
ilmu
itu hendaknya untuk amal,agar
kita beramal yang disertai
ilmu.Bukan untk berdebat atau berbantah bantahan. Karena
orang yang menuntut ilmu untk
berdebat,atau agar dianggap
hebat dan berjalan sejajar
dengan ulama,sesungguhnya dia
telah menyerahkan diri untk menerima siksa Allah dan
memberhentikan diri pada tujuan
yang hina.
Janganlah pula menuntut ilmu itu
karena harta. Sebab ilmu lebih
mulia dari harta. Harta lebih pantas digunakan sebagai sarana
untk mencapai ilmu. Sebab harta
akan semakin punah dan habis,
sedangkan ilmu tetap bercahaya
dan semakin bertambah.
Tidak ada kata terlambat dalam menuntut ilmu dan
menebarkannya. Hambatan dan
rintangan jangan melemahkan
kita untk berkarya dan belajar
ilmu. Allah pasti menyediakan
jalan. Selama niat kita luhur, yakinlah bahwa Allah tidak tidur.
Dia akan menuntun kita kepada
jalan kebaikan. Mulailah walaupun
itu dengan secuil langkah.
Jangan pernah sedih atau
kecewa kalau tulisan tulisan ilmiah
yang bermanfaat dari kita di
internet (baik melalui jejaring
sosial,blog atau website pribadi di
copy paste orang lain.Justru
dengan begitu ilmu kita akan dapat dibaca orang banyak dan
jika orang tsb mengamalkannya
Insya Allah pahala mengalir untuk
kita meski kita sudah di alam
kubur.
Marilah kita menekuni ilmu. Karena ilmu syariat adalah
derajat di dunia dan di akherat
dan merupakan pahala yang
terus berlanjut bagi pemiliknya.

Waktunya Diam

‘Nal,orang itu mending banyak duit daripada banyak omong ! Iya,kan ?’
Apa yang dikatakan Pak Dhe di sela ‘acara leyeh-leyeh’ sore kemaren tiba-tiba saja melintas di pikiran saya.Kelihatannya sepele dan sederhana tapi begitu mengena.Setidaknya membuat saya ‘kudu mikir’ tentang satu hal.
‘Apakah saya ini termasuk orang yang banyak omong ?’
Ataukah termasuk orang yang ngomongnya banyak?
Ah,bisa jadi termasuk keduanya.Banyak omong dan omongannya banyak.! Sama saja.
Ada satu yang sudah pasti : ‘Saya bukan (belum) termasuk orang yang banyak duit tapi masih termasuk salah satu dari manusia di dunia yang bercita-cita punya banyak duit..!”

Kata-kata ‘banyak omong’ Pak Dhe itu mengingatkan saya pada sebuah hadits Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Salam yang diriwayatkan Imam Bukhari yang artinya,“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah selalu berkata benar atau diam.”
Dari hadits ini tersirat sebuah pesan kepada manusia yang beriman kepada Allah dan hari kiamat untuk selalu menjaga lisan agar berkata benar.Berkata haruslah dengan ilmu.Berkata tanpa ilmu sama saja sok tahu.Tong kosong nyaring bunyinya.! Banyak omong tapi tidak tahu alias tidak didasari ilmu.Seseorang yang banyak
omong biasanya isi pembicaraannya cenderung membual atau ada kebohongan yang disembunyikan, tujuannya tidak lain untuk memberikan kesan bahwa yang dibicarakan adalah hal yang sempurna,omongannya meyakinkan dan penuh energi. Dia biasanya
berusaha memberikan janji-janji yang nyatanya adalah palsu belaka.

Alangkah menyedihkan jika banyak omong dan tidak memiliki ilmu,kata-kata yang terucap hanya menjadi omong kosong tanpa arti,tanpa makna dan tanpa manfaat sama sekali.Padahal semua perkataan,pendengaran,penglihatan dan hati kelak akan diminta pertanggungjawabn di hadapan Allah pada hari kiamat.Dalam Al Quran dijelaskan :
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.Sesungguhnya pendengaran,penglihatan,dan hati semuanya itu akan diminta pertanggungjawaban.” (QS.Al ISRAA :36)

Sudah saatnya saya harus belajar supaya lebih banyak DIAM.Diam dari perkataan yang sia-sia.Diam dari perkataan dusta.Diam dari keluh kesah.Diam dari kata-kata yang menyakitkan,komentar dan celetukan yang tidak ada gunanya.Diam dari sok tahu dan sok pandai.Diam dari berlebihan kata.Diam dari banyak omong..!

@

Pengecut

mati
mati sebelum kematian

mati
mati tanpa kematian

.

Puisi basi

Jangan Galau,yakinlah Allah bersama kita !

“Galau !”

“Tanpamu aku galau..!”

“Sepertinya ada komplikasi
terhadap hati saya,beberapa hari terakhir penyakit Anarkisnya kambuh lagi… “

“Temani aku sebentar saja agar aku tak merasa kesepian…!”

“huhh…Jalanan macet.!”

“hari minggu,kalau punya uang 35 juta cukup gak ya buat jalan-jalan..?”

“apa salahku,ada yang putuskan pertemanan..”

“Ya Allah,,kuatkan hatiku…!”

Itulah beberapa status yang saya jumpai di Facebook.Kesannya agak berlebihan memang,istilah kaum mudanya “Lebay..!”.Jelasnya status-status seperti di atas menunjukkan bahwa ‘virus galau’ memang lagi menjangkit di mana-mana.Tidak hanya di jejaring sosial seperti,tetapi juga di media-media elektronik dan media cetak,hampir tiap hari masyarakat dicekoki dengan kata-kata “Galau !”. Rupanya kata ‘Galau!’ memang lagi naik daun.Bukan hanya di kalangan remaja,orang tua pun tidak luput dari trend baru ini.Para pemimpin dan pejabat juga tidak sedikit yang galau. . .
Atau . . . jangan-jangan anda juga sedang galau nih ! Sehingga mencari-cari cara mengatasi galau di google dan menemukan artikel ini.Selamat untuk Anda,karena telah menemukan artikel yang PAS.(Maksudnya pas galau, pas ketemu saya yang pas lagi galau melihat orang-orang galau seperti Anda….! Hehehe..).

Menurut pakar galau yang juga galau (yaitu saya sendiri) galau sebenarnya adalah bentuk lain dari kegersangan jiwa.Pada stadium awal memang tidak begitu kentara.Namun jika dibiarkan memasuki tahap berikutnya akan terlihat kegersangan tersebut. Lama lama sakit jiwa…Buktinya orang yang dilanda galau bisa saja bertingkah laku aneh.Nampaknya waras tapi beda tipis dari orang gila: nyanyi-nyanyi sendiri,tertawa/senyum-senyum sendiri,ngomong sendiri.Suasana yang melingkupi panas dan tegang. Rasanya ingin selalu menumpahkan kemarahan.Siapa saja disekelilingnya jadi sasaran.Tidak peduli apakah ia benda hidup atau benda mati.Meja yang tidak bersalah dapat digebraknya.Kursi atau penghapus papan tulis dapat melayang dilempar oleh guru yang stress.Kemarahan yang dicari-cari bisa juga terjadi pada seorang gadis yang ditinggal calon suaminya menikah dengan gadis lainnya.Perasaan kecewa bercampur marah bisa saja mengantarnya berbuat nekat.Bunuh diri ! . .
Seandainya saja dia mau bersabar……..
Banyak orang yang tidak memahami obat penyejuk jiwa yang benar.Dikiranya pil koplo,narkoba,miras,atau ekstasi adalah ‘jamu anti galau’ sebagai alternatif penyelesaian masalah yang ternyata justru merusak.

Masalah akan terus ada selama kita hidup.Bahkan salah satu tanda manusia itu hidup adalah adanya masalah.Anak kecil,ABG,remaja galau karena ini itu selalu dilarang.Setelah menikah masalah pun semakin bertambah.Suami harus kerja cari nafkah.Istri harus mengandung,mengasuh anak dan mengurus rumah serta melayani suami.Manusia tidak bisa menhindari masalah.Dia akan terus bertemu dengan masalah.Manusia terus dalam keadaan merugi.
“Demi masa.Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat menasehati agar berbuat kebaikan dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS.Al Ashr:1-3)

Sabar,teguhkan Jiwa

Hal pertama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika menghadapi cobaan yang tiada henti adalah dengan meneguhkan jiwa dalam bingkai kesabaran. Karena dengan kesabaran itulah seseorang akan lebih bisa menghadapi setiap masalah berat yang mendatanginya. Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (Qs. Al-
Baqarah 153). Selain menenangkan jiwa, sabar juga dapat menstabilkan kacaunya akal pikiran akibat beratnya beban yang dihadapi.

Ketika masalah terus menghimpit manusia pasti akan mencari tempat untuk mengadu dan mencurahkan isi hati yang dirasa menjadi beban beratnya.Maka,mengadulah kepada Yang Maha Tinggi.manusia adalah makhluk yang banyak sekali dalam mengeluh, tentu ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Tinggi,semua itu akan meringankan beban berat yang selama ini kita derita.Hanya kepada Allah Zat Yang Maha Tinggi seharusnya kita mengadu dan meminta pertolongan.
“Hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada- Mu kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah:5).

Yakin dan selalu positive thinking bahwa dalam setiap masalah pasti ada hikmah dan jalan keluar.dengan positive thinking rasa galau yang ada pada dalam diri menjadi terobati karena adanya sikap bahwa segala yang kesusahan-kesusahan yang dihadapi, pastilah mempunyai jalan
yang lebih baik yang sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya; “Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Qs Al- Insyirah 5-6).

Memperbanyak zikir mengingat Allah juga akan menghilangkan rasa galau dan menentramkan jiwa karena sudah merupakan janji Allah Ta’ala, bagi siapa saja yang mengingatnya, maka didalam hatinya pastilah terisi dengan ketenteraman-ketenteraman
yang tidak bisa didapatkan melainkan hanya dengan mengingat-Nya.
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar- Ra’du 28)

Semakin lalai dari mengingat Allah maka semakin mudah pula virus galau hinggap di hati.Bersabar, berpikir positif,mengingat Allah, serta mengadukan semua persoalan kepada-Nya merupakan obat anti galau yang sebenarnya.
“La Tahzan, Innallaha Ma’ana” (QS. At Taubah: 40)

.

Jangan galau,Allah bersama kita.!

wallahul musta’an