Sepanjang Galah

Awal dan pungkas dari kehidupan manusia, sosok peran dan kehadiran seorang ibu rasanya sesuatu tak bisa dipungkiri..

Ibu, ada atau tiadanya seorang ibu secara wadag jasmani, akan selalu mengingatkan tentang ketegaran dan welas asih seorang perempuan yang titisan darahnya mengalir dalam nadi setiap pribadi yang terlahir di jagad raya.
Perempuan yang dengan ketulusan cintanya merelakan derai air mata mengalir menahan derita atas rasa sakit saat melahirkan ‘kita’, yang dengan segenap ketulusan tanpa pamrih
memberikan setiap tetes air susunya disaat ‘kita’ mengawali menghirup nafas hingga dengan tertatih belajar menginjakkan kaki… Perempuan yang serasa tak pernah mengering sepanjang waktu mencucurkan peluh keringat, saksi atas kerelaan ikhtiar suci untuk memanjakan anak – anaknya…..

………kasih ibu……
tak terhingga sepanjang masa……

Sepantasnya dari tempat kita berada kini, entah di antara jeda waktu keterpisahan ataupun keberdampingan, mewujudkan ikhtiar kebaktian meski hanya terlantun dalam sebaris doa pengharapan. Sebab senyatanya, sebesar apa pun cinta kasih dan kebaktian kita kepada ibu, ibarat mung sak upo selawase ora bakal ngalahake gedhene klopo…..(ibarat sebutir nasi selamanya tak akan mampu menyamai besarnya kelapa…)
……

……kasih ibu…
hanya memberi tak harap kembali..bagai sang surya menyinari dunia……

Berbahagialah insan – insan yang masih ketunggon ibunya, puaskanlah hasrat ikhtiar kebaktian padanya. Terpikir bagi mereka yang entah karena sesuatu hal tak bisa merasakan kehangatan dan belai lembut tangan sang ibu, hanya sesosok dalam kenangan, menghadirkannya dalam munajad akan menjadi keindahan spiritual tersendiri.Senyatanya, sebagai siapa pun kita hari ini, senyatanya hanya seorang bayi kecil yang pernah terlahir dari rahim suci seorang ibu…

∞∞∞∞

……” Ibu, maafkanlah segala dosa dan kesalahanku, yang dapat meluluhlantakkan semua ikhtiar kebaktianku dan melukai hatimu…

……Ibu, do’akanlah aku, hingga Tuhan selalu merahmatkan dan memberkahkan kemanfaatan pada setiap tarikan nafasku dalam menjalani titah kodrat yang kutempuh ini…..

………ku haturkan terima kasih setulus – tulusnya untukmu, Ibu……

==== SELAMAT HARI IBU ====

** ” Sehat selalu ya, simbokku. panjang umur, santai – santai momong cucu…”

” Iya, Le. Doa Simbok untukmu selalu. Kamu tetep anak lanang Simbok yang bagus dhewe dan unyu – unyu…..”

\(^_^)/

9 responses

  1. Semoga ibu mendapatkan berkali-kali lipat dari Allah atas jasa-jasanya.

    Suka

    1. Aamiin ya robbal alaamiin..
      doa sama dari saya untuk ibu sampeyan,

      Suka

  2. bejo kowe kang iseh dikancane simbok 🙂

    kok aku telat yo maca post iki padahal wes langganan ? 🙄

    Suka

    1. alhamdulillah, masih ketunggon simbokku mbak.
      senajan urung biso mbales opo2 karo simbok.

      Suka

      1. simbok biasane malah ora ngarep walesan saka anak anakke khan kang ? 😛

        Suka

  3. tentu sangat berbahagia hati seorang ibu yang memiliki anak yang selalu ingat akan jasa orang tuanya.

    Suka

    1. akan lebih bahagaia lagi seorang ibu yang melihat anak – anknya tumbuh menjadi manusia yg bermanfaat bg orang lain, sukses dunia akhirat..

      Suka

  4. Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Zainal….

    SELAMAT HARI IBU buat Simbok mas Zainal. Mudahan Simbok selalu sihat untuk beribadah dan meruskan kehidupan di penghujung umurnya. Hanya kejayaan anak-anak dan cucu selalu membuat sang Ibu bahagia. Aamiin.

    IBU, selalu ada buat anak-anak dalam suka dan dukanya. SELAMAT HARI IBU juga buat semua ibu di Indonesia.

    Salam sejahtera dari Sarikei, Sarawak. 😀

    Suka

    1. waalaikum salam wr.wb…mbak Siti Fatimah..

      Aamin, doa yang sama juga untuk ibunda Siti Fatimah.
      Kejayaan anak – anak merupakan suatu kabahagiaan tersendiri bagi ibu. tanpa harus membalas jasa kepada ibu..kalau pun bisa membalas jasa ibu, seorang anak tak akan mampu mengalahkan jasa yg telah ibu berikan.

      ibu telah susah payah menggendong anak, anak belum pernah menggendong ibu. ibu pernah memandikan dan menceboki anak, anak paling hanya memandikan ibu ketika sudah meninggal..itu pun tidak semua anak bisa dan pernah.

      belum lagi jika ibu menuntut ganti rugi jasa atas tiap tetesan air susu dan keringat yang telah dikorbankan..berapa banyak pun harta seorang anak tak akan mampu membayar jasa ibu.

      benarlah kiranya kasih ibu sepanjang jalan dan kasih anak hanya sepanjang galah…

      terima kasih kunjungannya, mbak Siti

      salam kembali dari Sintang

      Suka

Tinggalkan komentar