Ilmu Yang Manfaat

“Bila seorang hamba telah
meninggal,maka terputuslah
segala amalannya, kecuali tiga
yaitu :sedekah jariyah atau ilmu
yang bermanfaat
(sepeninggalnya),atau anak sholeh yang mendoakan
kepadanya.” (HR.Muslim).
Hadist ini menjelaskan bahwa
setelah manusia meninggal maka
terputuslah segala amalannya-
kecuali 3 amalan tsb-yaitu : sedekah jariyah,ilmu yang
bermanfaat,dan anak soleh yang
mendoakan.
Marilah kita bersama sama
bertakwa kepada Allah dan saling
memahami masalah masalah agama. Sebab barangsiapa Allah
menghendaki kebaikan
baginya,Allah akan memberinya
pemahaman tentang agama.
Marilah kita mencari ilmu. Ilmu
adalah cahaya dan petunjuk,sedang kebodohan
adalah kegelapan,kesesatan,dan
kepayahan. Para Nabi tidak
mewariskan dirham atau emas
atau harta, tetapi mereka hanya
mewariskan ilmu. Betapa pentingnya ilmu dalam kehidupan
ini,segala urusan membutuhkan
ilmu. Dari membuat kue sampai
merakit pesawat ruang angkasa
perlu ilmu.Mau jadi dokter perlu
ilmu.Maka,selagi masih diberi kesempatan menghirup udara
bumi carilah ilmu.Sungguh betapa
pentingnya ilmu bagi setiap
muslim
yang menginginkan
kesejahteraan di dunia dan akherat.
“Barangsiapa menginginkan
kebahagiaan di dunia haruslah
mencapainya dengan ilmu.dan
orang yang menginginkan
kebahagiaan akherat haruslah pula dengan ilmu, dan
barangsiapa menginginkan
kebahagiaan di dunia dan di
akherat haruslah mencapainya
dengan ilmu.” Ilmu yang
bermanfaat di sini bukanlah setinggi apa jenjang
pendidikan yang kita raih namun
sejauh mana kemanfaatan dari
ilmu yang kita miliki bagi diri dan
masyarakat. Seorang tamatan
SMA yang mengabdikan diri dan waktunya untk mengajar mengaji
pada sebuah taman Pendidikan Al
Quran (TPA) bisa jadi lebih
bermanfaat dari seorang Ph D
yang hanya memikirkan diri
sendiri. Kita dituntut memiliki ilmu
sebanyak banyaknya dan
kemudian mengamalkan seluas
luasnya.Kita sangat dianjurkan
untuk menjadi seorang
pembelajar dan pengajar yang mencerahkan orang banyak.
Marilah kita pelajari ilmu,dan
mengamalkannya. Niscaya mana
baik kita akan dikenang orang
sepeninggal kita.Karena kesan
dan pesan serta pengaruh ilmu itu akan tetap ada meski ahlinya
telah meninggal. Lihat saja
ilmuwan ilmuwan muslim yang
karyanya hingga kini masih terus
digunaka sebagai sumber rujukan
pengetahuan. Buah dari pemikiran
mereka yang bermanfaat dan
berharga itulah kiranya yang
menemani tidur abadi mereka di
alam kubur dan mengalirkan
pahala terus menerus. Karya karya ilmiah mereka masih terus
hidup dan mengalir, mencerahkan
dan memberi manfaat untuk
orang banyak.
Belajar ilmu hendaklah untuk
ilmu, agar kita memperoleh berkah
dan memetik buahnya.Dan belajar
ilmu
itu hendaknya untuk amal,agar
kita beramal yang disertai
ilmu.Bukan untk berdebat atau berbantah bantahan. Karena
orang yang menuntut ilmu untk
berdebat,atau agar dianggap
hebat dan berjalan sejajar
dengan ulama,sesungguhnya dia
telah menyerahkan diri untk menerima siksa Allah dan
memberhentikan diri pada tujuan
yang hina.
Janganlah pula menuntut ilmu itu
karena harta. Sebab ilmu lebih
mulia dari harta. Harta lebih pantas digunakan sebagai sarana
untk mencapai ilmu. Sebab harta
akan semakin punah dan habis,
sedangkan ilmu tetap bercahaya
dan semakin bertambah.
Tidak ada kata terlambat dalam menuntut ilmu dan
menebarkannya. Hambatan dan
rintangan jangan melemahkan
kita untk berkarya dan belajar
ilmu. Allah pasti menyediakan
jalan. Selama niat kita luhur, yakinlah bahwa Allah tidak tidur.
Dia akan menuntun kita kepada
jalan kebaikan. Mulailah walaupun
itu dengan secuil langkah.
Jangan pernah sedih atau
kecewa kalau tulisan tulisan ilmiah
yang bermanfaat dari kita di
internet (baik melalui jejaring
sosial,blog atau website pribadi di
copy paste orang lain.Justru
dengan begitu ilmu kita akan dapat dibaca orang banyak dan
jika orang tsb mengamalkannya
Insya Allah pahala mengalir untuk
kita meski kita sudah di alam
kubur.
Marilah kita menekuni ilmu. Karena ilmu syariat adalah
derajat di dunia dan di akherat
dan merupakan pahala yang
terus berlanjut bagi pemiliknya.

6 responses

  1. […] sesuai dengan jalan yang diridhai Allah.Manusia hendaknya menggunakan akal fikiran dan ilmu pengetahuannya untuk memperoleh rizki yang lebih baik dan lebih tinggi manfaatnya. Tentu pula sudah […]

    Suka

  2. Siiiiiiiiiiiiap! Laksanakan. 🙂

    Suka

  3. […] **Ilmu Yang Manfaat. Share this:TwitterFacebookLike this:SukaBe the first to like this. […]

    Suka

  4. […] **Ilmu Yang Manfaat. Share this:TwitterFacebookLike this:SukaBe the first to like this. Tags: amalan anak adam yang tidak terputus, amalan tidak terputus setelah mati, ilmu yang manfaat, sedekah jariyah Permalink […]

    Suka

  5. Waalaikum salam warahmatullah wb.
    Terima kasih doa nya.Semoga di ijabah oleh Allah.Insya Allah saya pun mendoakan serupa untuk Bunda Siti Fatimah Akhmad.
    Saya menulis entri ini untuk memotivasi diri sendiri supaya lebih tekun belajar/menuntut ilmu dan sebisa mungkin mengamalkannya.
    Kalau kita tak bisa menjadi dermawan yang suka bersedekah dengan harta,masih ada alternatif lain yang juga terpuji.Yakni ilmu yang bermanfaat,agar dalam meniti hidup ini lebih bermakna.
    Sudah banyak bukti mereka yang menggeluti dunia ilmu yang ia cintai,ia tak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan,derajat mereka pun menjadi luar biasa lantaran keberkahan ilmu yang dikuasai.

    Suka

  6. Assalaamu’alaikum wr.wb…

    Membaca entri saudara di atas, sangat mengesankan hati dan menjernihkan minda saya.
    Setelah lama meniti kehidupan dan pelbagai pengajaran juga pengalaman yang ditempuh, semakin banyak yang tidak saya ketahui dan semakin kerdil rasa diri ini di hadapan Allah Yang Maha Kaya.

    Mudah-mudahan segala apa yang tercurah dan terluah dalam setiap catatan kita di mana-mana sahaja, bisa membantu untuk kebahagiaan di akhirat. redha dan ikhlas dalam melakukan apa jua kerjaan, pasti diganjari Allah dengan kebaikan pahala yang melimpah. Semuanya bermuasal dari Allah juga. maka, jangan sekali-kali kita kededut dan bakhil.

    Terima kasih, semoga saudara di rahmati Allah dengan pesan yang berguna ini.
    Salam sejahtera. 😀

    Suka

Tinggalkan komentar