(belum ada judul)

tersebab hati yang bungah

jatuhlah berderai air mata

tersebab lunaslah sudah

satu hutang dari seorang ayah

tersebab hati yang gundah

jatuh berderai kembali air mata

tersebab baru terasa

engkau makin dewasa

hutang ayah bertambah pula

kemana buah cinta hendak dilabuhkan

mampukah ayah melunaskan hutang

kepada Sang Pemberi Hutang lebih berhutang

tersebab hati yang bungah

jatuh berderai air mata

tersebab hati pasrah

terhapuslah air mata

*zain*

9 responses

  1. enak di baca, jujur, mengena juga puisinya sobat… πŸ™‚
    walaupun saya belum menikah…
    melihat begitu sebab… dan akibatnya…
    bahkan dalam pasrah sekalipun
    ayah tetaplah ayah yang baik…. πŸ™‚

    Suka

    1. terima kasih,semoga kita bisa menjadi ayah yang baik untuk anak2 kita.

      terus terang saya masih belum tahu judul apa yang pas ? ada saran ?

      Suka

      1. Amin..!!
        waduh… saya sendiri saja, kadang kasih judulnya tidak tepat (ngasal)
        masalah judul seperti lebih tepat njenengan saja yang buat, itu kan perasaan njenengan mas… πŸ™‚

        Suka

      2. judulnya yang pas ya “belum ada judul” ….hehe..
        Oh ya..Saya suka dengan puisi Zasseka yang berjudul ‘Waktunya’…..
        jadi terinspirasi menulis puisi yang sama..Boleh ya..?

        Suka

      3. wah… terimakasih…
        tentu saja boleh sobat, semua tulisan kan bebas…
        lepaskan hasrat dalam tulisan, menurut saya, paling baik..
        karena tulisan tidak ada batasan…
        yang membatasi hanya diri kita sendiri. πŸ™‚

        Suka

      4. Jazakallah khairan katsiran..
        Senang bisa berbagi dengan Zasseka..

        Suka

      5. Sama-sama sobat.. senang juga bisa berbagi dengan mu, mas…. πŸ™‚

        Suka

  2. Assalaamu’alaikum wr.wb,

    Jujurnya, saya tersenyum membaca puisi ‘belum ada judul’ di atas. Sebuah bicara yang tersebab dan membawa musabab yang hanya bisa saya fahami sedikit mungkin kerana bahasanya kurang saya kuasai dari makna yang terdalam.

    Sungguh sang ayah berkorban untuk sesiapa yang dipertanggugjawabkan dalam hidupnya biarpun harus berhutang untuk menghilangkan resah gundah. Semoga airmata itu tidak akan berderai lagi.

    Salam ceria. πŸ˜€

    Suka

    1. Waalaikum salam warahmatullah wb.
      Insya Allah puisi ini akan segera saya beri judul.
      Setiap ayah pastilah punya beban dalam kehidupannya.Beban yang bernama tanggung jawab.

      Suka

Tinggalkan Balasan ke zainal Batalkan balasan