Renungan Kecil pada Malam Nuzulul Quran

Bismillahirrohmanirrohim..

Tak terasa kita sudah hampir melewati interval kedua bulan Ramadhan.Interval di mana ada satu malam yang biasanya diperingati sebagai malam nuzulul Quran.Sebagian muslim, memperingati waktu terjadinya peristiwa tersebut secara khusus dengan menggelar ceramah atau pengajian yang bertemakan Nuzulul Quran.

Secara harfiah nuzulul Quran berarti turunnya al Quran,yaitu istilah yang merujuk kepada peristiwa penting penurunan wahyu Allah pertama kepada nabi dan rasul terakhir,yakni Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.Peristiwa penting ini dijelaskan dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 185,yang kalau diterjemahkan artinya :
““(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Romadhon, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, dan penjelasan mengenai petunjuk itu, serta pembeda (antara yang haq dengan yang batil.”.

Kaum Muslim dianjurkan untuk membaca Alquran di setiap waktu dan kesempatan. Terlebih saat bulan suci Ramadan. Membaca Alquran akan mendatangkan syafaat kelak di hari kiamat. Sebagaimana sabda Rasulullah,yang artinya “Bacalah Alquran, sesungguhnya ia datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi ahlinya (yaitu, orang yang membaca, mempelajari, dan mengamalkannya).”(HR. Muslim)

Allah menurunkan Al-Quran sebagai pedoman manusia dalam mengarungi kehidupan yang penuh aneka problema ini supaya meraih kebahagian di dunia dan akherat.sebagaimana firman Allah yang artinya, “Sesungguhnya Alquran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang- orang Mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS 17: 9).

Al-Quran diturunkan di saat manusia berada pada era kejahiliyahan,dimana harga kemanusiaan jatuh karena penuhanan terhadap materialisme.Naasnya,di era modern seperti sekarang dimana intelektualitas begitu menonjol gejala kejahiliyahan itu sering kita jumpai. Orang tua memperkosa anak kandungnya sendiri. Anak membantai orang tuanya. Ibu kandung membuang janin yang ia bawa selama sembilan bulan. Dan masih banyak lagi perilaku lainnya yang jauh dari kata manusiawi. Persis,keadaan semacam inilah yang terjadi pada masa jahiliyahnya kaum arab waktu itu.

Ada pertanyaan menarik dan penting untuk kita renungkan bersama dari peringatan malam nuzulul Quran ini apalagi jika dikaitkan sebagai Ramadhan bulan introspeksi diri
Yaitu,seberapa pentingkah Al-Quran di mata kita ?
Apakah kita hanya menganggap Alquran sebagai bacaan mulia,kitab suci yang berisi kumpulan peraturan halal-haram, atau pedoman hidup kita sebagai umat Islam…??
Apakah kita sudah semakin intens membacanya,mempelajari dan menerapkan ajaran yang dikandungnya??

Jika jawabannya yaitu sebagai pedoman, lalu sejauh mana hidup kita telah “dipedomi” oleh Alquran?. Sejauh mana diri kita telah memahami Alquran, dan pemahaman itu melandasi serta mewarnai berbagai amaliyah kita?.

Wajar saja bila pertanyaan- pertanyaan tersebut muncul sebab melihat berbagai fenomena kehidupan dan perilaku umat saat ini yang semakin menjauh dari nilai-nilai moral dan etika. guna memperbaiki keadaan tersebut, mutlak diperlukan upaya untuk mengejawantahkan kembali nilai-nilai moral dan etika Alquran dalam kehidupan sehari-hari. Melalui Alquran, Allah SWT berbicara tentang kaidah-kaidah keadilan, perdamaian, dan kebenaran. Selain itu, Dia juga berbicara tentang persoalan-persoalan mu’amalah dan pandangan hidup. Sehinggga solusi dari berbagai problem yang kita hadapi sehari-hari dapat ditemukan di dalam Alquran.

Kita tak dapat memungkiri bahwa Al-Quran merupakan pedoman bagi kita agar menempuh jalan lurus guna menghindarkan diri dari kesesatan dunia demi meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akherat.
Semoga kita semua diberi kemampuan untuk senantiasa berpegang teguh pada nilai-nilai Alquran.

(dari berbagai sumber)

8 responses

  1. terima kasih..ini menjadi pengingat buat diri saya.
    dan smoga kita semua bisa merasakan indahnya hidup di bawah naungan al-quran…

    Suka

  2. Assalaamu’alaikum wr.wb,…

    Subhanallah, yang menurunkan mukjizat terbesar buat umat manusia seluruhnya untuk dijadikan panduan dan pedoman. Sangat beruntung sekali bagi umat Islam kerana al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad, nabi pilihan yang dicintai Allah dan Allah mencintai umatnya sebagai sebaik-baik umat.

    Alhamdulillah, jika nabi kita nabi pilihan Allah dan kita adalah umat pilihan, mengapa masih banyak yang ragu-ragu untuk menjadikan al-Quran ini sebagai kitab pedoman dengan tidak membaca, menghayati dan mengamalkannya. Sungguh al-Quran itu hjidup, menjiwai dan menghidupkan hati jika benar kita mengkehendakinya hidup di dalam diri kita dengan selalu membaca dan menghafaznya.

    Mari kita jadikan al-Quran sebagai kehidupan yang membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat. Tidak membaca al-Quran bererti hati kita akan mati kerana al-Quran adalah Kalamullah yang mana kita bisa “berbicara” dengan Allah di dunia lagi.

    Terima kasih mengingatikan tentang ini. Semoga diberkahi Allah dengan cahaya al-Quran. Aamiin.
    Salam Ramadhan yang mulia. 😀

    Suka

    1. waalaikum salam warahmatullah wabarakatuh..
      Aamiin..
      Terima kasih doa dan komentarnya yang menyejukkan..
      Alquran Al-Karim adalah pedoman hidup umat manusia,walaupun yang mengambil manfaat hanyalah orang-orang yang bertakwa…
      Begitu banyak hikmah yang dapat kita raih dari membaca Alquran..diantaranya ialah dapat memenangkan jiwa..

      Salam ramadhan..

      Suka

  3. Semoga kita senantiasa mendapat petunjuk Allah melalui kitab-Nya yang mulia 😀

    Suka

    1. Aamiin..ya robbal ‘alamin..

      Suka

  4. ya begitulah keadaan umat sekarang (termasuk aku )…. 😦
    renungan kecil, membawa kepada kebijakan yang besar…
    Terimakasih …

    Suka

    1. saya juga..
      Masih harus banyak2 belajar dari mbak Ummu,

      Suka

Tinggalkan komentar