Wakil Rakyat

Yang namanya wakil, fungsinya tentu menggantikan status dan peran pihak yang terwakilkan. Wakil bupati, fungsinya menggantikan status dan peran seorang bupati jika bupati berhalangan atau tidak dapat menjalankan tugas dan kewajibannya sebagaimana mestinya. Begitu juga wakil walikota, wakil menteri, hingga wakil presiden.
Ada lagi  wakil rakyat. Sudah tahu semua, kan, siapa yang dimaksud dengan wakil rakyat…? Itu lho, mereka yang katanya akan menjadi penyambung lidah rakyat dalam menyampaikan aspirasi dan akan memperjuangkannya demi kesejahteraan (dalam tanda kutip) bersama.

Sebagai rakyat  kadang saya heran, apa sebenarnya yang menarik ketika menjadi seorang wakil rakyat.? Yang lebih mengherankan lagi, hanya dengan bermodalkan foto/gambar yang terpajang di pinggir – pinggir jalan, di perempatan dan yang ditempelkan atau bergantungan di pohon – pohon, tidak lupa mencantumkan aneka gelar, terus minta dicoblos, kok ya rakyat dengan suka rela bersedia diwakili oleh mereka.?? Tapi saya juga yakin, para calon wakil rakyat itu adalah orang -orang yang hebat. Walaupun sejujurnya, sebagai rakyat saya juga belum merasa terwakili oleh siapa pun. Lha,  buktinya…? Punya wakil ya nguli nggak punya wakil ya tetep aja mburuh..……(°×°)

Setelah melakukan sedikit pengamatan secara tidak serius, ternyata rakyat memang seharusnya berterima kasih dan bersyukur memiliki wakil. Bagaimana tidak bersyukur, rakyat itu nggak perlu repot dan sibuk lagi..apa saja keinginannya sudah ada yang bersedia mewakili. Ingin punya mobil mewah : ada yang mewakili, mau makan dan nginap di hotel berbintang nan mewah ? sudah diwakili, mau punya rumah megah dan vila  mewah ? sudah ada yang mewakili, mau jalan – jalan ke luar negeri secara gratis ? juga sudah diwakili.. Rakyat tinggal ongkang – ongkang kaki di warung kopi atau duduk santai di depan tv sambil menanti cerita dari wakilnya. Tentunya, mereka juga akan dengan rela dan senang hati untuk mewakili kita jika kelak di akherat masuk ke neraka…!

wkwkwkwkk….

(°_<)

Posted from Kidule Omah

20 responses

  1. […] Barat periode 2014-2019 juga kian santer ‘menjual diri’ agar terpilih sebagai wakil rakyat. Berbagai upaya kampanye pun dilakukan para caleg Kalbar 2014. Menurut informasi yang saya baca di […]

    Suka

  2. Yang menarik itu gaji dan fasilitasnya, wow…

    Suka

    1. sangat menggiurkan ya, bro…
      belum lagi ditambah demokrasi “wani piro” ??

      Suka

  3. Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Zainal….

    Seharusnya wakil rakyat memahami tanggungjawab yang diberikan kepada mereka. Ia tugas yang berat dan untuk suka-suka. Oleh itu, jika kita tidak mahu memilih mereka sebagai wakil rakyat lebih baik jangan memilih mereka dan tidak perlu pergi mengundi. Itu lebih baik dari kita membiarkan mereka menjadi wakil rakyat yang tidak disukai rakyat.

    Salam sejahtera dari Sarikei, Sarawak. 😀

    Suka

    1. Wa’alaikum salam wr.wb.

      Sungguh suatu keprihatinan ketika banyak orang seolah brlomba utk menjadi pejabat, padahal beban yg dipikulnya sangat berat. Bukan hanya beban pribadi saja yang tersandang di bahunya, beban orang lain yg menjadi tanggung jawabnya juga terpikulkan kepadanya. Seorang kepala keluarga turut memikul beban istri dan anak anaknya, apalah lagi wakil rakyat.

      Rasulullah sering mewasiatkan kepada para sahabatnya akan beratnya tanggungjawab sebagai pemimpin. Tanggung jawab yg dipikulnya jelas akan ditanyakan Allah di Hari Pengadilan kelak.
      Mereka yg memahami akan beratnya menjadi pemimpin,semacam Umar bin Khattab, akan berusaha menghindari amanah ini. Namun manakala amanah ini diberikan kepada mereka, mereka akan melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.

      Pertanyaannya adalah siapa yang bertanggung jawab memilih pemimpin yg dianggap mampu dalam memimpin dan tidak menipu rakyatnya..?? Sehingga diharapakan pemimpin yg diangkaat benar2 mendekati sifat2 yang diinginkan dn memahami tugas2nya.?

      Suka

      1. Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Zainal…

        Pemimpin yang berjiwa rakyat dan takutkan Allah SWT pasti memahami tanggungkawab kepimpinan yang benar. dan berasa berat akan amanah yang dipikul. Contoh para sahabat besar Rasulullah SAW yang digambarkan kepada kita sebagai teladan, sepatutnya diambil sebagai usaha dalam menunaikan amanah kepimpinan dari Allah SWT dan beraktivitas yang selayaknya dalam urusan memimpin.

        Pemimpin sekarang banyak berebut jawatan kerana dilihat di sana ada kuasa yang dipegang, ada uang yang banyak melimpah tanpa sedar semua itu bisa menjatuhkan diri ke lembah musibah di hadapan Allah jika tidak ditangani dengan baik. Sejarah para sahabat, kita ketahui sangat takut memegang amanah kepimpinan ini walaupun sebahagian besar mereka dijamin syurga Allah.

        Justeru itu, untuk jadi pemimpin bukan mudah. Saidina Ali berkata, sebelum kamu memimpin orang lain (di luar rumah), pimpinlah dulu diri kamu (anak dan keluarga) agar kepimpinan bisa menjadi teladan.

        Makanya, sang suami yang mahu jadi pemimpin di dalam lingkungan mestia tahu memimpin anak isteri untuk taat dulu kepadanya dan harmonikan ruimahtangga sendiri. Jika tidak mampu, baik undur diri kerana nanti akan dibilang, anak kera di hutan di susukan, anak sendiri di rumah, mati kelaparan.

        Salam hormat dari Sarikei, Sarawak. 😀

        Suka

  4. enak dong kalau di neraka diwakilin para pejabat

    Suka

  5. Bicara soal wakil, tak jarang mereka suka bersumpah. Nah lho, ingatkan sumpah apa 🙂

    Suka

    1. yang pasti bukan sumpah pocong..bukAn pula “Sumpah Benang Emas”nya Rita Sugiarto…

      Suka

      1. Rita Sugiarto masih mending Mas sangguplah saya dengar 😀

        Suka

      2. ya ya ya…. dan kita sepantasnya bersyukur tinggal di Indonesia karena di sini apa pun bisa dipalsukan.. nggak perlu jauh2 utk mencari barang asli dan mahal, cukup ke pasar sudah pating tlecek barang2 palsu dan bajakan, termasuk sumpah..

        apalagi cuma sumpah jabatan, lha kepada dirinya sendiri aja mereka yg mengaku menjadi wakil rakyat aja sanggup memalsukan dirinya sendiri kok..

        Suka

  6. wah endinge kang 😛

    Suka

  7. wakil rakyat penunggu pohon. karena posternya banyak dipasang di pohon2 🙂

    Suka

    1. njur nek wis berhasil trus gawe sinetron judule ” Penunggu Pohon Naik Haji ” utawa ” Si Manis Penunggu Perempatan” hahaaa

      Suka

  8. Hahahahaha. Ngenes Kang. Semuanya sudah terwakili. Tai punya istri yang dicintai ga diwakili juga kan? 😛

    Suka

    1. hehehe…tp keinginan utk pnya lebih dari satu istri (baca : simpanan) sdh terwakili kok…. pkoknya enak puollll dadi rakyat..

      Suka

Tinggalkan Balasan ke zainal Batalkan balasan